Waspada Potensi Bahaya di Musim Hujan
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pengamatan terhadap El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan adanya potensi terjadi fenomena La Nina pada akhir 2024. Secara umum, La Nina cenderung menyebabkan kondisi yang lebih basah di Indonesia, namun dampaknya dapat bervariasi di setiap wilayah. Untuk itu, BMKG memprediksi puncak musim hujan di Indonesia akan banyak terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat dan bulan Januari hingga Februari 2025 untuk wilayah Indonesia timur. Puncak musim tersebut akan sama hingga maju (lebih awal) jika dibandingkan dengan kondisi kebiasaanya. Intensitas curah hujan yang tinggi, angin kencang, dan petir sering kali membawa berbagai potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Dengan persiapan yang tepat, risiko dapat diminimalkan.
Selain itu di musim penghujan, hewan berdarah dingin seperti reptil akan mencari tempat yang sejuk dan teduh ketika siang hari, serta tempat yang hangat dan terisolasi di malam hari. Saat musim hujan, suhu udara cenderung dingin dan membuat reptil senang masuk ke dalam rumah yang bersuhu lebih hangat. Jika tidak ada penanganan yang tepat, hewan reptil dapat masuk ke dalam rumah dan tentu bisa mengancam nyawa manusia.
Oleh karena itu, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bahaya yang dapat terjadi selama musim ini. Plt. Kepala Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berkendara dan hindari jalan yang tergenang air, hindari berenang atau bermain air di kali, sungai, atau tempat-tempat yang berarus deras, serta saat hujan hindari berteduh di bawah pohon atau tiang istrik. Kemudian, jangan membuang sampah sembarangan dan pastikan untuk membersihkan rumah dan lingkungan agar binatang tidak memasuki rumah.
Ia melanjutkan, untuk menjaga tetap aman dari bahaya kebakaran, pastikan mengecek instalasi dan peralatan listrik yang sesuai dengan standar juga pastikan kompor gas dan peralatan memasak telah aman dan sesuai dengan standar. Selain itu, pastikan memangkas pohon yang menengai kabel udara, untuk mengindari korsleting listrik dan memicu percikan api mengenai ranting pohon.
Kemudian, Satriadi Gunawan, juga menyamaikan musim hujan bukan alasan untuk mengurangi produktivitas, tetapi kesiapan adalah kunci untuk menghadapi segala tantangan. “Dengan kerja sama seluruh pihak, risiko yang ada dapat diminimalkan demi keselamatan bersama. Selalu ingat untuk mengutamakan keselamatan pribadi dan masyarakat di sekitar Anda selama musim penghujan” pungkasnya.
Jika terjadi kebakaran atau situasi darurat lainnya, segera hubungi Jakarta Siaga 112, melalui Aplikasi JAKI, atau mendatangi langsung Pos Pemadam Kebakaran terdekat. Layanan Pemadam Jakarta gratis dan kami selalu siaga 24 jam untuk Anda. (UM)