Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Bagi Penyandang Disabilitas
Jakarta, 4 Juli 2024—Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) menyelenggarakan Workshop Adaptasi Perubahan Iklim yang Inklusif bagi Penyandang Disabilitas. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lantai 3, Kantor Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Saepuloh dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi ini begitu penting, mengingat kebakaran bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja termasuk penyandang disabilitas. “Kegiatan ini adalah salah satu bentuk upaya sosialisasi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran kepada kelompok disabilitas. Karena kita pahami bahwa kebakaran bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, serta bisa menimpa siapa saja,” ujar Saepuloh.
Dalam lokakarya tersebut, sebanyak 40 orang peserta dibekali pengetahuan tentang langkah-langkah pencegahan kebakaran termasuk pencegahan kebakaran saat menggunakan perabotan rumah tangga, khususnya penggunaan listrik. Kemudian, para peserta juga diberikan pengetahuan terkait penyelamatan diri jika terjadi kebakaran. "Yang paling penting jika terjadi kebakaran adalah mereka bisa menyelamatkan diri. Risiko kebakaran yang paling besar adalah keselamatan jiwa, dengan segala keterbatasan para penyandang disabilitas, minimal mereka tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran," tambahnya. Selain teori, peserta juga diperkenalkan dan diajari cara menggunakan alat pemadaman api.
Kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dirancang untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan kepada penyandang disabilitas. Kemudian, pada tahun 2024, sosialisasi ini dilaksanakan sebanyak 24 kali kegiatan yang ditujukan kepada ragam disabilitas.
Adapun setiap sesi sosialisasi diikuti sekitar 40 peserta disabilitas, didampingi oleh pendamping, sehingga total peserta mencapai 50—60 orang. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan teman-teman disabilitas dapat lebih siap dalam menghadapi situasi darurat dan mengurangi risiko kebakaran di lingkungan sekitar mereka. (IA/ZA)