Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta Imbau Masyarakat Waspada Bahaya Kebakaran saat Menghadapi Cuaca Panas

Fenomena cuaca panas melanda Indonesia, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta imbau masyarakat waspada akan bahaya kebakaran.

Fenomena cuaca panas melanda Indonesia, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta imbau masyarakat waspada akan bahaya kebakaran.


Jakarta, 6 Mei 2024—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan saat ini Indonesia tengah mengalami fenomena cuaca panas yang disebabkan oleh peralihan musim. Ditinjau dari fenomena dan indikator statistik pengamatan suhu di Indonesia, cuaca panas di Indonesia tidak dipengaruhi oleh gelombang panas (heatwave) yang terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dilansir dari siaran pers BMKG, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyampaikan Secara karakteristik fenomena suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Meskipun cuaca panas di Indonesia bukan merupakan gelombang panas (heatwave), namun masyarakat harus tetap waspada akan bahaya kebakaran. Berdasarkan data Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta, selama seminggu terakhir (periode 28 April—5 Mei) terjadi 37 kejadian kebakaran di wilayah Jakarta. Frekuensi kebakaran tersebut naik sebesar 19% dibandingkan minggu sebelumnya (periode 21—27 April). Adapun selama seminggu terakhir, faktor dugaan kebakaran disebabkan korsleting listrik sebanyak 24 kejadian, gas 4 kejadian, membakar sampah 3 kejadian, rokok 1 kejadian, lilin 1 kejadian dan lainnya 4 kejadian. Sementara untuk rincian objek yang paling banyak terbakar ialah bangunan perumahan, bangunan umum dan perdagangan, serta instalasi luar gedung masing-masing 10 kejadian, sampah 2 kejadian, tumbuhan 2 kejadian, kendaraan 1 kejadian, dan lainnya 1 kejadian.

Saat terjadi cuaca panas, suhu yang tinggi dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat dalam menggunakan listrik yang berlebih. Peningkatan penggunaan listrik yang kurang bijaksana akan menyebabkan perangkat elektronik, kabel listrik, dan instalasi listrik menjadi lebih rentan terhadap gangguan atau korsleting. Oleh karena itu, Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik di situasi cuaca panas saat ini.

Untuk itu, Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta membutuhkan peran aktif masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran saat fenomena cuaca panas ini dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:

  1. Matikan dan cabut kabel listrik di rumah jika sudah tidak digunakan serta jangan meninggalkan peralatan listrik dalam kondisi menyala atau tertancap pada saklar listrik;
  2. Hindari penggunaan steker listrik yang bertumpuk dan gunakan peralatan listrik sesuai dengan standar yang berlaku;
  3. Tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan yang dapat mengakibatkan kebakaran;
  4. Tidak meninggalkan kompor saat memasak dan matikan kompor saat akan meninggalkan rumah.

Apabila terjadi kebakaran, diimbau agar masyarakat segera melapor dengan menghubungi layanan Jakarta Siaga 112 atau mendatangi pos pemadam kebakaran terdekat. Layanan ini dapat diakses 24 jam dan gratis tanpa dipungut biaya.

Hubungan Masyarakat
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Laman: pemadam.jakarta.go.id
X: twitter.com/humasjakfire
Instagram: instagram.com/humasjakfire
Facebook: facebook.com/pemadamjkt
TikTok: tiktok.com/pemadam.jakarta
YouTube: Pemadam Jakarta