Kaleidoskop Kejadian Kebakaran di Provinsi DKI Jakarta Selama Tahun 2023
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamtan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta menghimpun data frekuensi kebakaran, objek yang terbakar, dan faktor penyebab kebakaran di tahun 2023
Sepanjang tahun 2023, Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta mencatat bahwa peristiwa kebakaran telah terjadi sebanyak 2.286 kebakaran di wilayah DKI Jakarta. Jakarta Timur menjadi wilayah dengan frekuensi kebakaran tertinggi, yaitu sebanyak 594 kejadian, kemudian diikuti Jakarta Selatan 573 kejadian, Jakarta Barat 484 kejadian, Jakarta Utara 379 kejadian, dan Jakarta Pusat 256 kejadian. Adapun rincian objek yang terbakar, yaitu bangunan perumahan sebanyak 637 kejadian, instalasi luar gedung 480 kejadian, sampah 267 kejadian, tumbuhan 215 kejadian, kendaraan 118 kejadian, lapak 40 kejadian, bangunan industri 32 kejadian, dan lainnya 156 kejadian.
Pada tahun 2023, terdapat beberapa faktor dugaan penyebab terjadinya kebakaran, yakni karena listrik 1.216 kejadian, membakar sampah 337 kejadian, gas, 205 kejadian, rokok 130 kejadian, lilin 1 kejadian, dan lainnya 397 kejadian. Berdasarkan data tersebut, penggunaan listrik masih menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya kebakaran di DKI Jakarta. Selain itu, pada 2023, dugaan penyebab karena membakar sampah dan rokok trennya juga mengalami kenaikan daripada tahun sebelumnya. Kejadian kebakaran yang disebabkan dua faktor tersebut terus meningkat di musim kemarau ekstrem 2023.
Berdasarkan pengamatan Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino dan IOD Positif saling menguatkan, sehingga membuat musim kemarau 2023 menjadi lebih kering. BMKG memprediksi kemarau ekstrem terjadi di bulan Agustus dan berakhir pada Oktober 2023. Fenomena tersebut berdampak pada tingginya frekuensi kebakaran pada musim kemarau ekstrem. Sebelum masuk musim kemarau pada bulan Juli terdapat 185 kejadian kebakaran, kemudian bulan Agustus frekuensi kebakaran meningkat menjadi 243 kejadian, September 313 kejadian, dan bulan Oktober sebanyak 346 kejadian. Setelah musim kemarau ekstrem berakhir pada bulan November frekuensi kebakaran mengalami penurunan menjadi 173 kejadian.
Melansir dari laman BMKG[1], pada musim kemarau ekstrem ini, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Hal ini dikarenakan kondisi yang sangat kering menyebabkan mudah terjadi penyalaan api, perambatan, dan sulitnya proses pemadaman. Hal tersebut senada dengan data Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta, bahwa salah satu faktor penyebab kebakaran yang meningkat di musim kemarau ekstrem tahun 2023, yaitu membakar sampah dan rokok. Data lain menyebutkan, bahwa sebelum masuk musim kemarau, tepatnya di bulan Juli terdapat 33 kejadian kebakaran yang disebabkan oleh aktivitas membakar sampah dan rokok, di bulan Agustus sebanyak 84 kejadian, dan meningkat di bulan September menjadi 112 kejadian, serta terus mengalami kenaikan di bulan Oktober menjadi 117 kejadian. Kemudian, menurun di bulan November 25 kejadian dan Desember 26 kejadian kebakaran.
Pada tahun 2024, Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta mendorong partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam pencegahan kebakaran. Adapun program kerja Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta terkait pencegahan kebakaran yaitu, stikerisasi bahaya kebakaran, woro-woro imbauan bahaya kebakaran, pembentukan Satuan Tugas Gulkarmat di 267 kelurahan dan Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR), membentuk Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL), serta melakukan Manajemen Kebakaran Keselamatan Gedung (MKKG). Untuk itu, Kepala Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta, Satriadi Gunawan juga mengajak masyarakat untuk bersama meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan diri terhadap bahaya kebakaran. Apabila terjadi kebakaran, diimbau agar masyarakat segera melapor dengan menghubungi layanan Jakarta Siaga 112 atau mendatangi pos pemadam kebakaran terdekat. Layanan ini dapat diakses selama 24 jam dan gratis.
Hubungan Masyarakat
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Laman: pemadam.jakarta.go.id
Twitter: twitter.com/humasjakfire
Instagram: instagram.com/humasjakfire
Facebook: facebook.com/pemadamjkt
TikTok: tiktok.com/pemadam.jakarta
YouTube: Pemadam Jakarta
[1] https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=kabar-gembira-kemarau-kering-diprediksi-berakhir-di-akhir-oktober-ini&tag=press-release&lang=ID