Tren Kebakaran di Musim Kemarau Ekstrem
(Jumat, 6 Oktober 2023)—Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif memicu peningkatan suhu ekstrem dan menyebabkan kekeringan di Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG),
(Jumat, 6 Oktober 2023)—Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif memicu peningkatan suhu ekstrem dan menyebabkan kekeringan di Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino dan IOD Positif saling menguatkan, sehingga membuat musim kemarau 2023 menjadi lebih kering. BMKG memprediksi kemarau ekstrem terjadi di bulan Agustus dan akan berakhir pada Oktober 2023.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, menghimpun data kebakaran yang terjadi selama musim kemarau ekstrem di tahun 2023. Selama periode tersebut, yakni pada bulan Agustus—September 2023 telah terjadi 556 kejadian kebakaran di wilayah DKI Jakarta. Adapun rincian objek yang terbakar, yaitu bangunan perumahan sebanyak 131 kejadian, sampah 118 kejadian, tumbuhan 88 kejadian, bangunan umum dan perdagangan 71, instalasi luar gedung 69 kejadian, kendaraan 21 kejadian, lapak 9 kejadian, bangunan industri 5 kejadian, dan lainnya 39 kejadian.
Kemudian, terdapat beberapa faktor dugaan penyebab terjadinya kebakaran pada musim kemarau ekstrem 2023, yakni faktor penyebab karena listrik 225 kejadian, membakar sampah 143 kejadian, rokok 53 kejadian, gas 32 kejadian, dan lainnya 100 kejadian. Berdasarkan data tersebut, penggunaan listrik masih menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya kebakaran di DKI Jakarta. Namun, faktor penyebab membakar sampah dan rokok juga trennya mengalami kenaikan daripada periode sebelumnya. Kejadian kebakaran yang disebabkan oleh kegiatan membakar sampah terus meningkat di musim kemarau ekstrem 2023. Pada bulan Juli terdapat 25 kejadian kebakaran yang disebabkan membakar sampah, kemudian pada bulan Agustus meningkat menjadi 64 kejadian, dan masih meningkat lagi di bulan September menjadi 79 kejadian.
Naiknya jumlah kasus kebakaran yang disebabkan oleh kegiatan membakar sampah ataupun puntung rokok dikarenakan pada musim kemarau ekstrem, banyak material kering yang mudah sekali terbakar. Sampah umumnya terdiri dari berbagai jenis material yang sebagian besar mudah terbakar, seperti kertas, karton, plastik, dan material organik. Ketika sampah dibakar, benda-benda tersebut dapat dengan cepat menghasilkan api yang besar, ditambah dengan angin kencang, tentunya hal ini akan berpotensi merambat ke pemukiman penduduk.
Selain itu, musim kemarau juga berdampak pada kurangnya sumber air yang merupakan bahan utama dalam pemadaman kebakaran. Apabila terjadi kebakaran, hal tersebut berdampak pada sulitnya proses pemadaman yang mengakibatkan perambatan api yang lebih cepat, serta kerugian yang lebih besar. Oleh karena itu, Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah di situasi kemarau ekstrem ini.
Untuk mengatasi hal tersebut Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat di tingkat kelurahan untuk memaksimalkan pencegahan kebakaran. Satgas Gulkarmat dibentuk untuk membantu mencegah, menanggulangi kebakaran, dan penyelamatan di tingkat kelurahan. Lalu, penempelan stiker ‘Awas Bahaya Kebakaran’ dan sosialiasai pencegahan kebakaran juga terus dilakukan secara masif kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan akan bahaya kebakaran.
Lebih lanjut, partisipasi dan peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk bersama meningkatkan kesadaran mengenai tindakan pencegahan kebakaran. Apabila terjadi kebakaran, masyarakat segera melapor dengan menghubungi layanan Jakarta Siaga 112 yang dapat diakses 24 jam dan gratis atau mendatangi pos pemadam kebakaran terdekat.
Hubungan Masyarakat
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Laman: pemadam.jakarta.go.id
Twitter/X: twitter.com/humasjakfire
Instagram: instagram.com/humasjakfire
Facebook: facebook.com/pemadamjkt
Youtube: Pemadam Jakarta