Pemprov DKI Jakarta Siaga Hadapi Risiko Musim Hujan

Kepala Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara, menghadiri Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta dalam Menghadapi Musim Hujan yang berlangsung di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

(Selasa, 4 November 2025)—Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara, menghadiri Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta dalam Menghadapi Musim Hujan yang berlangsung di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11). Kegiatan dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan dihadiri oleh jajaran Pemprov DKI Jakarta, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan SAR Nasional, dan Polisi Republik Indonesia. 

Dalam apel ini, dilakukan simulasi penyelamatan korban banjir yang dilakukan secara kolaboratif oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, SAR, dan Polri. Simulasi ini menjadi bagian dari kesiapan lintas instansi dalam menghadapi kondisi darurat selama periode musim hujan.

Dalam kegiatan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memaparkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi musim hujan yang diprediksi terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa kesiapsiagaan sejak awal diperlukan agar penanganan tidak terlambat di lapangan.

Sebagai langkah antisipasi, Pemprov DKI melakukan pengerukan di 1.803 titik sungai dan waduk dengan volume mencapai 721.243 meter kubik untuk meningkatkan daya tampung air. Selain itu, tersedia 560 pompa stasioner di 191 lokasi dan 627 pompa mobile di lima wilayah administrasi. Upaya ini diperkuat dengan dukungan 258 ekskavator, 449 dump truck, serta sarana dan prasarana lainnya. Tujuh rumah pompa dan pintu air juga disiagakan untuk mengantisipasi potensi banjir rob.

Pemprov DKI juga menerapkan nature-based solution secara bertahap dalam pembangunan waduk, situ, dan embung, serta melakukan penebangan pohon tua dan penopingan pohon yang berisiko tumbang. Selain itu, akan dilaksanakan operasi modifikasi cuaca pada 5–10 November 2025.

Gubernur Pramono Anung menegaskan kolaborasi seluruh jajaran di Pemprov DKI Jakarta, instansi terkait, serta partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi risiko pada musim hujan tahun ini. (UM)